Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Sains

Joko Anwar Garap Film Terbaru Pengepungan di Bukit Duri, Bakal Dirilis 2025

jahangircircle.org, JAKARTA – Sutradara Joko Anwar mengumumkan filmnya yang ke-11 yang menandai babak baru dalam karir filmnya. Usai merilis film horor Sixa Kubur, Joko kini mencari kesuksesan baru dengan film bergenre aksi berjudul Pangepungan de Bukit Duri.

Pengepungan terjadi di Bukit Duri pada tahun 2027, sementara situasi di Indonesia bergejolak. Menggambarkan keadaan masyarakat yang berada di ambang kehancuran akibat diskriminasi dan rasisme. Di tengah semua itu, muncullah Edwin (diperankan oleh Morgan Oy), seorang guru pengganti di SMA DURI yang khusus diperuntukkan bagi siswa bermasalah. Situasi menjadi lebih rumit, Edwin menghadapi perjuangan untuk bertahan hidup ketika sekolah yang ia hadiri tiba-tiba berubah menjadi pertarungan hidup dan mati.

Joko mengatakan, film tersebut mengangkat isu-isu sosial, khususnya kekerasan di kalangan remaja, yang menjadi persoalan penting di banyak negara, termasuk Indonesia. Meski memiliki nilai dan pesan sosial, Jocko berusaha mengarang filmnya agar tetap menghibur dan tidak menggurui.

“Pencemaran Bukit Duri membawa permasalahan yang penting dan dekat dengan kehidupan kita saat ini di Indonesia. Melalui film ini, saya berharap dapat mengajak penonton untuk menuangkan gagasannya tentang keadilan dan kasih sayang. “Tapi tentu saja film ini juga menghibur. . nanti, semua aspeknya sudah direncanakan, jadi penonton akan senang dan puas menontonnya,” kata Joko dalam jumpa pers di Epicentrum, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Joko yang juga menulis skenario film tersebut menjelaskan, naskah Pengepungan de Bukit Duri telah rampung pada tahun 2007. Namun, Jocko merasa perlu berkembang baik sebagai pembuat film maupun sebagai pribadi. film ini. Itu sebabnya dia berani berakting di film ini sekarang.

“Seperti saya, membuat film ini mengharuskan saya untuk berkembang sebagai pembuat film dan sebagai pribadi. Karena cara saya melihat masalah kekerasan tujuh belas tahun yang lalu dan cara saya melihatnya sekarang akan berbeda. Kata Joko, “Sebagai sutradara, saya masih merasa punya cukup pengalaman untuk membuat film ini.”

 

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *