Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Edukasi

Joko Anwar Kolaborasi dengan Studio Hollywood di Film Pengepungan di Bukit Duri

REPUBLIKA.CO. Film ini diproduksi oleh Come and See Pictures bekerja sama dengan studio Hollywood Amazon MGM Studios.

James Farrell, Wakil Presiden Amazon Originals MGM Studios, mengatakan kolaborasi ini merupakan tonggak penting bagi MGM karena merupakan kolaborasi pertama dengan rumah produksi di Asia Tenggara untuk perilisan film teatrikal. Kolaborasi ini juga menjadi yang pertama dengan sutradara berbakat Indonesia, Joko Anwar. Hasil kolaborasi dengan tim Come and See Pictures dengan bangga kami persembahkan untuk mewujudkan visi unik Joko Anwar di layar lebar bagi penonton Indonesia (Senin (21//) 10/2024)

Tia Hasibuan, produser dan salah satu pendiri Come and See Pictures, mengatakan kolaborasi tersebut terjadi pada 2021 setelah penyerahan naskah Pengepungan Bukit Duri karya Joko Anwar. Saat itu, kata Tia, tim di Amazon MGM Studios langsung menyukai isu dan ceritanya

“Jadi di tahun 2021 ini kita akan bertemu Amazon MGM Studios untuk pertama kalinya Kami menyajikan film tersebut kepada mereka tanpa mengharapkan mereka benar-benar menyukainya “Iya, akhirnya kita bisa bekerja sama,” kata Tia.

Taya menjelaskan Amazon MGM Studios merupakan partner terbaik untuk mengembangkan dan menggarap Seiz Films di Bukit Duri. Pasalnya, menurut Tia, pembuatan film bergenre action-thriller ini membutuhkan pendekatan berbeda sehingga membutuhkan partner yang memiliki visi dan misi yang sama.

“Kami bersyukur bisa mendapatkan partner terbaik untuk film ini,” kata Tia.

Blokade Bukit Duri diputuskan pada tahun 2027, ketika situasi di Indonesia tidak stabil. Menggambarkan keadaan masyarakat yang dipicu oleh diskriminasi dan kebencian rasial Di tengah semua itu muncullah Edwin (diperankan oleh Morgan Oy), seorang guru di SMA Duri yang sangat perhatian terhadap siswa bermasalah. Situasi menjadi lebih rumit, ketika Edwin menghadapi perjuangan untuk bertahan hidup ketika sekolah tempat dia mengajar tiba-tiba berubah menjadi pertarungan sampai mati.

Joko Anwar berharap film tersebut tidak hanya mampu menarik penonton Indonesia, namun juga internasional. Sebab, menurutnya, permasalahan sosial seperti kekerasan menyebar di berbagai negara.

Joko berkata, “Melalui film ini, saya mencoba memberikan sudut pandang berbeda mengenai konsep kekerasan dan respon kita terhadap kekerasan.

Meski disebutkan secara khusus mengenai Bukit Duri, namun Joko menegaskan bahwa film tersebut sepenuhnya fiksi. “Jadi itu sepenuhnya fiksi. “Tidak ada hubungannya dengan kawasan Bukit Duri, tidak,” kata Joko.

Film Pengepungan de Bukit Duri juga menjadi film kolaborasi pertama Joko Anwar dengan aktor berbakat Morgan Oy. Selain Morgan, aktor generasi baru Indonesia juga ikut membintangi film tersebut, antara lain Omara Estewalal, Hana Pitrasata Malasan, Andy Arfian, Fatih Unu, Satine Janetta, Dewa Dinana, Florian Rauter, Faris Romo Munggaran, Sandy Pradana, Farandika, Ryan Khan. dan Sheila Kusnadi, Milo Taslim, Bima Azriel

 

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *