Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Bisnis

Kadin Gandeng Rusia Investasi di 3 Sektor Strategis Indonesia

Republic.co.id, Jakarta – Ketua Komite Bilateral Indones Kadin (Kadin), menurut Rusia dan Belarus, Didit Ratam, pemerintah Prabowo sangat diaktifkan dalam memperkuat hubungan bilateral dengan Rusia, termasuk kerja sama ekonomi dan komersial. Menurut Didit, Prabowo berkomitmen untuk membuat perubahan dalam peningkatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Rusia. 

Baca Juga : Prabowo Hapus Utang Macet Petani Sampai UMKM, Ini Tanggapan Bank BUMN

“Administrasi Presiden Prabowo Subianto aktif dalam hal perubahan, dan yang paling penting bagi kami hari ini, ini sangat terkait erat dengan Rusia,” kata Didit di Forum Bisnis Indonesia-Rusia di Raffles Hotel, Jakarta, Senin (2014/14/2025).

 

Didit mengumumkan bahwa dalam beberapa bulan mendatang, Indonesia dan Rusia akan menandatangani perjanjian perdagangan bebas berdasarkan potensi kedua negara. Didit menyarankan bahwa Rusia berpartisipasi dalam kerja sama banyak sektor potensial yang telah menjadi titik fokus Indonesia, terutama makanan, energi, dan air.

 

“Pemerintah telah meluncurkan dua juta hektar beras per tahun untuk meningkatkan produksi beras dan meningkatkan produksi minyak kelapa sawit, cokelat, dan gula,” kata Didit. 

 

Menurut Didit, pemerintah Indonesia membuka peluang besar bagi Rusia untuk berinvestasi di sektor pertanian, termasuk teknologi pertanian, mekanisasi dan pupuk. Menurut Didit, Rusia memiliki latar belakang, pengalaman, dan teknologi di sektor makanan. “Ini adalah potensi yang dapat digunakan bersama,” lanjutnya. 

 

Baca Juga : IHSG Naik 3,18 Persen Sepekan Terakhir, Nilai Kapitalisasi Pasar Capai Rp 12.967 Triliun  

Selain itu, DiaTe yang sedang berlangsung, Indonesia mendorong keruntuhan tidak hanya di sektor nikel, tetapi juga di mineral lain seperti aluminium, bauksit dan gas. Didit menyebutkan setidaknya 23 produk prioritas jatuh. “Ini bisa menjadi kerja sama strategis dengan Rusia,” lanjut Didit. 

 

Didit menambahkan bahwa Indonesia juga mendorong digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi, yang merupakan salah satu bidang kerja sama potensial di Rusia. Dalam populasi 430 juta orang dan PDB, Didit $ 3,1 triliun bersikeras bahwa kerja sama antara kedua negara memiliki pandangan yang jelas.  

 

“Kita bisa melakukan momentum ini untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Rusia,” kata Didit.  

 

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *