jahangircircle.org, JAKARTA – Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, saat yang tepat berinvestasi emas adalah saat harga emas turun hingga Rp 200 ribu/gram. Menurutnya, saat ini bukan saat yang tepat untuk membeli emas, meski harga emas sudah turun Rp 30 ribu/gram.
“Apakah ini saat yang tepat untuk membeli emas? Belum. Karena kemungkinan besar terjadi koreksi besar pada November-Desember,” kata Ibrahim, Jumat (11/8/2024).
Ia mengatakan, salah satu faktor penyebab anjloknya harga emas saat ini adalah kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2024, karena sebelumnya pasar AS lebih condong atau penuh harapan terhadap Kamala Harris. Presiden Amerika Serikat.
Setelah kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS, banyak investor yang menguangkan emas dan beralih ke mata uang kripto, yang juga merupakan aset safe-haven, sehingga menyebabkan harga emas turun. Namun penurunan harga emas diperkirakan tidak akan berlangsung lama.
“Pasar lebih menyukai kripto, mengapa kripto? Karena Trump sendiri termasuk yang mendukung regulasi kripto,” ujarnya.
Ibrahim mengatakan, saat ini bukan saatnya investor kembali ke pasar untuk membeli logam mulia, karena besar kemungkinan harga emas global masih akan pulih ke level 2.600 troy ounce.
“Penurunan 30 ribu rubel ini masih belum apa-apa. Tunggu 200 ribu rubel dan investor akan kembali, karena kita harus melihat bahwa logam mulia itu sendiri selisihnya 100 ribu rubel, artinya kalau ada penurunan 100 ribu. Rp, tidak bisa untung. Tapi kalau lebih dari Rp 100 ribu, anggap saja ini saat yang tepat untuk membeli, katanya.
Menurutnya, besar kemungkinan harga emas di pasar dunia akan mencapai level 2.800 Troy ons pada tahun 2025.
Dilacak di situs Logam Mulia, emas Antama hari ini naik Rp 14.000 setelah turun Rp 30.000. Jadi harga emas per gramnya sekarang Rp 1.527.000.
Diketahui, harga emas sudah naik sejak awal tahun ini. Harga emas naik Rp 398 ribu dibandingkan harga Rp 1.129.000/gram pada 2 Januari 2024.