jahangircircle.org, malang – Kesuksesan kembali dipersembahkan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Baru-baru ini UMM meluncurkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebencanaan (Pusdeclat) Bidang Kesehatan pada 16 Oktober. Kehadiran pusat pendidikan dan pelatihan ini memperkuat kiprah Kampus Putih yang selalu hadir membantu masyarakat di saat bencana. Mulai dari banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus dan lain-lain.
Mengenai hal ini, Rektor UMM Prof. Nazruddin Malik mengatakan, Pusdiklat ini akan mempertimbangkan dan melaksanakannya dari atas hingga bawah. Jangan hanya fokus pada topik, diskusi dan ide saja, namun benar-benar berupaya memprediksi dan mengendalikan dampak bencana.
“Peluncuran dan simposium ini diharapkan dapat memberikan wawasan, inspirasi, dan kesiapsiagaan baru dalam menghadapi dan memulihkan dampak bencana yang muncul. Menurut saya, segala sesuatu yang terjadi pada alam atau kelalaian manusia perlu diukur sejauh mana dampaknya. kemampuan kita menghadapinya,” tuturnya.
Nazar, sapaan akrabnya, mengatakan upaya tersebut harus dipikirkan terlebih dahulu. Ia mencontohkan bagaimana seluruh gedung dan fasilitas di UMM diasuransikan. Kemudian, Kampus Putih juga mempunyai prosedur jika terjadi bencana. Mulai dari titik pengumpulan, jalur evakuasi, dan lain sebagainya.
Peluncuran Pusdiklat Kebencanaan Bidang Kesehatan ini tidak lepas dari kerja dan upaya UMM. Salah satunya adalah bagaimana RSUD UMM mampu menangani wabah Covid-19 beberapa tahun lalu. Mereka mampu membantu mengurangi penyebaran virus dan meningkatkan peluang kesembuhan pasien. RSU UMM pun berhasil mendapat penghargaan dari pemerintah Jawa Timur.
“Selama Covid-19, kami memiliki sistem yang baik untuk menanganinya. Diantaranya penyediaan ruang isolasi, penyediaan vitamin, atap rumah sakit untuk berjemur, serta logistik untuk teknik penyimpanan dan pengiriman. Kami juga membuat APD sendiri. “Jadi kehadiran balai diklat ini pasti akan memperkuat sistem dan kemajuan para calon,” ujarnya.
Sementara itu, UMM juga memiliki komunitas kebencanaan yaitu Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) yang sudah lama mengunjungi berbagai lokasi bencana dan membantu berbagai warga untuk membantu para korban bencana tidak hanya secara fisik tetapi juga psikis. Sarana dan prasarana pusat pendidikan dan pelatihan ini juga sangat baik. Terdiri dari SDM Maharesigana yang unggul, tim dokter RS UMM, dan MDMC Muhammadiyah mampu menyediakan rusun. Dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai, Pusdiklat UMM diharapkan menjadi garda terdepan dalam membantu sesama.