jahangircircle.org, JAKARTA – Ketua Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih mengimbau para orang tua tidak memilih satu klub bola basket saja. Pasalnya, pilihan yang salah bisa berdampak buruk pada perkembangan kemampuan bermain anak nantinya.
Dalam laman Instagram yang diikuti “pelatihdannykosasih” pada Senin (13 Mei 2024), ia mengungkapkan akhir-akhir ini banyak muncul permasalahan antara orang tua dan pemilik klub akibat kemampuan tumbuh kembang anak yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Menurutnya, permasalahan tersebut muncul karena pihak klub tidak menerapkan pola latihan yang sesuai dengan jumlah pemain yang berlatih secara optimal dalam sebuah tim. Oleh karena itu, pelatih tidak fokus memantau perkembangan pribadi anak angkatnya.
Ia menambahkan, orang tua juga harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum memilih klub yang sesuai dengan perkembangan anaknya ke depan. Indikator pertama yang perlu diperhatikan adalah klub terpilih harus terdaftar di Perbasi agar bisa terlacak perkembangannya.
Orang tua peserta kemudian harus melihat jumlah anak yang berlatih dalam tim yang sama berdasarkan usia. Jika jumlah orangnya lebih dari 15 orang dan yang dibimbing hanya satu orang, maka bisa dipastikan anak yang bersangkutan tidak akan mendapatkan bimbingan belajar yang sesuai dan baik.
“Jadi untuk klub-klub yang sekarang terus berkembang, untuk kelompok umur tertentu untuk anak-anak yang masih membutuhkan perhatian pelatih, itu berarti 15 orang dalam satu tim. Jangan biarkan satu pelatih mengatur 30-40 orang. kata Danny saat mengunggah di akun Instagram pribadinya.
“Kalau mainnya ada 5-10 pemain. Lalu yang lain tidak punya kesempatan bersaing dan masalah yang sama terus terjadi (tidak sesuai yang terbaik),” imbuhnya.
Ketum Perbasi juga mengimbau pengelola klub mempertimbangkan jumlah anak yang dilatih dengan baik di tim kelompok umur. Danny mengatakan, jumlah maksimal yang bisa dilatih dalam satu tim adalah 15 orang, jadi kalau lebih maka harus disediakan pelatih tambahan, dan seterusnya.
Dengan begitu, lanjutnya, para tutor lain juga bisa mendapatkan pekerjaan dan fokus melatih serta memantau perkembangan anak angkatnya. Danny mengajak seluruh pemangku kepentingan bola basket untuk saling bahu membahu membangun olahraga ini demi lahirnya kembali atlet-atlet Indonesia masa depan.