jahangircircle.org, JAKARTA – Ahli Gizi dan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, Prof. Annis Catur Adi, mengungkapkan analog susu ikan bisa menyebabkan alergi. Apalagi jika susu tersebut dikonsumsi oleh anak-anak atau orang yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap histamin.
“Produk ikan laut, termasuk analog susu ikan, berisiko menimbulkan alergi, terutama pada anak-anak atau orang yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap histamin. Oleh karena itu, konsumsi ikan analog harus diwaspadai, terutama pada kelompok rentan, kata profesor tersebut. Annis dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (10/07/2024).
Ia menjelaskan, nilai gizi susu ikan sejenis dan susu sapi berbeda. Susu sapi kaya akan kalsium, vitamin D, protein dan karbohidrat, terutama laktosa yang merupakan faktor penting untuk kesehatan tulang.
Sedangkan susu analog susu ikan lebih fokus pada asupan protein dan omega-3 yang baik untuk kesehatan otak dan jantung. “Produk ini sebaiknya hanya dianggap sebagai suplemen dan bukan sebagai pengganti susu sapi,” ujarnya.
Profesor Annis mengkritik konsep susu ikan yang menurutnya tidak tepat. Ia mengatakan ikan tidak memiliki kelenjar susu yang menghasilkan susu seperti mamalia pada umumnya.
“Kita dapat mendefinisikan susu sebagai cairan putih bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia, seperti sapi, kuda, dan domba. Makanya lebih tepat menyebut produk ikan sebagai analog susu atau minuman protein ikan, ujarnya.
Menurutnya, penggunaan istilah yang tidak tepat dapat membingungkan masyarakat, apalagi jika pemberitaan tersebut berasal dari sumber yang bukan ahli. “Sebagai akademisi, kita harus berupaya memberikan informasi yang akurat dan jujur, terutama yang berkaitan dengan kesehatan. “Lebih jauh lagi, kita harus mencegah pihak-pihak tertentu mempolitisasi istilah-istilah tersebut, terutama pada tahun-tahun politik,” kata Guru Besar tersebut.