Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Sains

Layanan Penerbangan Belum Pulih, Masyarakat Manfaatkan Kapal Perbantuan Keluar Labuan Bajo

jahangircircle.org, JAKARTA – Sebanyak 1.668 penumpang menggunakan perahu bantuan untuk melakukan perjalanan dari Labuan Bajo. Jalur laut alternatif ini digunakan pasca penutupan sejumlah bandara akibat erupsi gunung berapi Lewotobi Laki Laki, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berdasarkan informasi dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Bandara Kelas III Labuan Bajo, pada 10 November hingga 12 November pukul 08.00 WITA, dikerahkan sekitar 73 kapal penyelamat dan sekitar 1.668 orang menggunakan kapal penyelamat tersebut untuk melakukan evakuasi. Labuan Bajo,” kata Kepala Badan tersebut. Departemen Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Budi Rahardjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Ada lima pelabuhan tempat berlabuhnya kapal-kapal bantu. Empat di antaranya merupakan pelabuhan di Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Pelabuhan Sape, Pelabuhan Labuhan Lombok, Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Bima. Sedangkan 1 pelabuhan lainnya adalah pelabuhan Benoa yang terletak di provinsi Bali.

Budi mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan mengutamakan keselamatan dalam mengakses transportasi dari dan ke Labuan Bajo, baik melalui udara, darat, maupun laut. Akses laut dan darat bisa dijadikan alternatif menunggu pembukaan kembali jalur udara.

“Masyarakat bisa menggunakan kapal bantuan terlebih dahulu ke NTB dan Bali, baru kemudian terbang ke dua tempat tersebut,” kata Budi.

Sementara Bandara Labuan Bajo kembali ditutup pada pagi ini, Rabu (13/11). Empat bandara lainnya juga ditutup akibat dampak penyebaran abu vulkanik dan tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan. Keempat bandara tersebut adalah Bandara Frans Sales Lega, Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Bandara H. Hasan Aroeboesman, dan Bandara Soa.

Sebagai tambahan informasi, sejumlah penerbangan rute Jakarta – Bali dan Jakarta – Lombok serta rute Bali – Australia juga mengalami pembatalan. Hal ini disebabkan arah sebaran abu vulkanik yang mempengaruhi penerbangan pada rute tersebut.

“Demi alasan keamanan, sejumlah maskapai penerbangan hari ini membatalkan penerbangan pada rute tersebut dan kami terus memantau apa yang terjadi terkait hal tersebut,” kata Budi.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *