Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Hiburan

Lindungi Anak dari Konten Negatif, Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dorong Sensor Mandiri

jahangircircle.org, JAKARTA — Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengatakan budaya swasensor sangat penting dan harus diterapkan oleh seluruh elemen masyarakat. Fadli menjelaskan, di era globalisasi, film juga merupakan alat penetrasi budaya sehingga harus dilindungi dari konten negatif yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan jati diri bangsa.

“Oleh karena itu, budaya self-censorship menjadi kebutuhan yang sangat penting. “Gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran kolektif dengan memilih tayangan atau film yang menghormati norma dan budaya,” kata Fadli dalam sambutannya pada acara sosial Sensor Independen Gerakan Kebudayaan, bukan film, musik dan media. sutradara Ahmad Mahendra, di Jakarta, Senin (18/11/2024).

Fadli mengatakan, gerakan nasional budaya self-censorship merupakan upaya kolektif untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari keluarga, komunitas, hingga lembaga pendidikan, agar lebih selektif dan bijak dalam mengonsumsi konten media. Dalam hal ini orang tua adalah benteng pertama, perannya sangat mendasar, orang tua wajib mendampingi dan membimbing anaknya dalam memilih tayangan yang berkualitas.

Fadli mengatakan, Lembaga Sensor Film (LSF) tidak hanya bertugas menyensor dan mengklasifikasikan film, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk menjadi lembaga sensor yang independen. Hal ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem media yang sehat, tidak hanya mendidik tetapi juga memperkuat kearifan lokal dan identitas budaya bangsa.

“Melalui aksi ini, kita bersama-sama mendukung budaya self-censorship sebagai upaya penguatan moral bangsa,” kata Fadli.

Fadli memastikan Kementerian Kebudayaan akan terus mendukung pengembangan sinema sebagai media budaya. Melalui Undang-Undang Kemajuan Kebudayaan n. 5 Tahun 2017 dan UU Sinema n. 33 Tahun 2009, Kementerian akan memfasilitasi kreativitas, memperluas jaringan internasional dan meningkatkan literasi sinema di masyarakat.

“Bersama kita bisa menjadikan film Indonesia sebagai langkah penting dalam peradaban dunia,” kata Fadli.

Presiden LSF Naswardi mengatakan sosialisasi budaya swasensor akan terus dilakukan secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia. Pada tahun 2025, LSF akan mengunjungi 125 kota/kabupaten di Indonesia untuk melakukan sosialisasi budaya swasensor.

“Gerakan ini sangat penting karena merupakan upaya kita untuk menanamkan nilai-nilai dan mengedukasi tentang bahaya menonton film di luar kelas pada usia” Setelah itu kita akan melakukan sosialisasi dengan berkolaborasi dengan komunitas, jaringan bioskop bahkan para aktor di dalamnya. industri film,” kata Naswardi.

 

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *