jahangircircle.org, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Muti mengaku telah menyusun dua rencana untuk menekan jumlah anak putus sekolah. Ia mengungkapkan, jumlah siswa putus sekolah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Muti mengatakan, dua strategi tersebut antara lain dengan merevitalisasi pendidikan nonformal, dan membangun ruang kelas melalui swadaya masyarakat dan pemerintah. Hal itu disampaikan Muti usai membuka Pameran Bulan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Senayan Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).
“Mengingat angka putus sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, maka kami membuka pilihan berbeda bagi seluruh anak di Indonesia, apapun kondisinya, agar mereka dapat belajar sebagai sumber daya dan modal untuk menjadi generasi hebat di masa depan,” M. katanya. ‘T.
Ia meyakini revitalisasi pendidikan nonformal menjadi bagian penting dalam memperluas akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia dari semua lapisan masyarakat. Sementara terkait pembangunan ruang kelas, Mutti menjelaskan belum ada cara untuk menyelesaikan gedung sekolah yang ada.
Salah satu caranya adalah dengan membuka ruang kelas pada sore atau malam hari. Menurut Mueti, banyak anak yang putus sekolah karena harus bekerja di pagi hari atau bekerja di pagi hari karena tidak ada pendampingan.
“Anak-anak kami banyak yang tidak bisa sekolah karena bekerja, bahkan tidak bisa sekolah karena jarak kami yang terlalu jauh dari tempat kami sekarang dan tidak ada yang menemani mereka di pagi hari, makanya kami berusaha menyediakan tempat belajar yang dekat dan mudah bagi anak-anak Indonesia,” kata Muti.
Baca: Menhan Shafri dan Menkes Kunjungi Makam Jenderal Soeharto
Selain itu, apa yang diamati menghasilkan kesimpulan bahwa ada berbagai macam penyebab anak putus sekolah. Ini termasuk kondisi ekonomi, kondisi kehidupan dan penurunan berat badan. Oleh karena itu, Muti berjanji akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan berbagai kesempatan kepada anak-anak Indonesia agar lebih terbuka dan mudah diakses.