jahangircircle.org, JAKARTA – Menteri Ekonomi Kreatif (MenEkraf) Teuku Riefki Harsya mengajak mahasiswa meningkatkan peran dan kontribusinya dalam menyebarkan pesan-pesan positif melalui konten digital. Hal itu disampaikan Menteri Riefki pada Sabtu (16/2) saat peluncuran program Santri Indonesia Kreatif (KREASI) di hadapan Abu Sieh Hasanoel Bashri, Pimpinan Pondok Pesantren Mudi Mesra (Dayah) di Bireuen, Provinsi Aceh. 11/2024). ).
Baca Juga : Ini Peran DEI dalam Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
“Mahasiswa dapat berpartisipasi aktif dalam ekonomi kreatif, terutama sebagai pencipta konten-konten positif yang dapat memberikan dampak bagi masyarakat dan membawa perubahan. Salah satunya adalah bagaimana mengkomunikasikan tujuan dan prioritas Presiden Prabowo untuk memberantas perjudian online. Ini sangat berbahaya untuk ini. bangsa.” Rifki memberikan keterangan tertulis di Jakarta pada 17/11/2024.
Hal inilah yang menjadi inti dari Kementerian Ekonomi Kreatif yang akan memperkenalkan KREASI. Riefky mengatakan, program ini menggali peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya dalam bidang suara, komunikasi dan kreativitas, mengenalkan mahasiswa pada peluang karir di bidang suara, serta membangun rasa percaya diri melalui kemampuan komunikasi kreatif.
Dengan kursus pertama ini, program KREASI dilengkapi dengan kursus dubbing yang bekerjasama dengan Institut Bunyi Indonesia. Riefky mengatakan hal ini sejalan dengan cita-cita Prabowo mengenai pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi melalui ekonomi digital yang berbasis suara.
“Kami mendorong Santri dan siswi untuk lebih berperan aktif dalam berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi Indonesia,” lanjut Rifki.
Riefki mengatakan santri di pesantren di Indonesia tidak hanya dikenal dengan tradisi keilmuan yang kuat, namun juga menumbuhkan kreativitas dan inovasi. Beberapa pesantren sudah mulai mengintegrasikan pendidikan umum dengan bidang kreativitas lain, seperti keterampilan teknologi, seni, dan kewirausahaan.
“Selain misi, banyak mahasiswa yang mulai menguasai teknologi digital seperti pengembangan aplikasi, desain grafis, coding, bahkan menjadi pembuat konten lokal yang mempromosikan produk lokal ke kancah nasional bahkan internasional. Hal ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk lebih sukses dalam menjalankan usahanya, mulai dari bisnis online hingga industri kreatif,” kata Rifki.
Dilandasi semangat kemandirian dan pengabdian kepada masyarakat yang diajarkan di pesantren pesantren (daya), para santri tidak hanya bisa fokus pada keuntungan ekonomi, tapi juga menciptakan peluang usaha yang memberikan manfaat sosial, sehingga berujung pada ekspor ekonomi kreatif lokal. pasar.
Baca Juga : Delta Electronics Hadir di Indonesia, Fokus Efisiensi Energi dan Teknologi Berkelanjutan
“Dulu kita sudah melihat hasil langsung dari workshop mahasiswa. Potensi suara yang dikembangkan secara kreatif bisa dikemas dengan sangat baik dan dimanfaatkan secara praktis untuk kebaikan sosial,” kata Rifki.
Hal ini tentunya sejalan dengan visi dan misi Presiden Prabowo yang mendukung ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.
“Hal ini sejalan dengan misi pemerintahan Prabowo-Gibran di Astachita yang menekankan pentingnya peningkatan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif menuju Indonesia emas pada tahun 2045,” kata Rifki.
Riefki juga berharap pesantren bisa menjadi pusat pelatihan bagi para kreator digital Tanah Air di masa depan. Bagaimanapun, hal itu akan mampu berkontribusi terhadap pemulihan perekonomian daerah dan nasional.
Wakil Kepala Pondok Pesantren Mudi Mesra Abah Syed Maheddin Daya mengucapkan terima kasih telah memilih Mudi Mesra untuk memulai program KREASI. “Saya berharap dengan adanya program ini dapat menjadi penyemangat bagi para santri dan siswi kedepannya untuk tetap menjaga nilai-nilai keagamaan sekaligus meningkatkan kreativitasnya dalam segala bidang. Juga mendorong semakin kuatnya tali persaudaraan dan bersinergi untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat dalam bidang agama. , negara,” kata Abah Syed.