jahangircircle.org, JAKARTA — Presiden Indonesia Prabowo Subianto menaikkan laju pertumbuhan ekonomi menjadi 8 persen pada masa pemerintahannya. Namun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 4,95 persen secara tahunan pada kuartal III tahun 2024.
Baca Juga : BEI Luncurkan Single Stock Futures untuk Tingkatkan Pendalaman Pasar
Menteri Koordinator Kementerian Perekonomian Erlanga Harterto mengatakan untuk mencapai angka 8 persen tersebut, diperlukan serangkaian strategi jangka panjang yang memerlukan perbaikan infrastruktur dan kerja sama internasional di sektor-sektor utama. Ia mengatakan, dua subsektor besar seperti pangan dan energi akan fokus mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca: ADRO bagikan triliunan rupee sebagai dividen
Pangan dan energi penting tidak hanya untuk ketahanan perekonomian nasional tetapi juga untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, kata Erlanga kepada WIB di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024) sore. Ketentuan tuas aslinya.”
Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan infrastruktur dasar (I-Core) untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perekonomian Indonesia. Menurut Erlanga, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat 1 hingga 2 persen dengan perbaikan I-Core yang diharapkan bisa membawa Indonesia mendekati target 8 persen.
Baca: Presiden Prabhu mengunjungi Tiongkok, AS, dan Inggris
Baca Juga : JAHANGIR NEWS PP 28/2024 dan RPMK Dinilai Berdampak Signifikan pada Ekonomi dan Tenaga Kerja
Kerja sama internasional juga merupakan strategi penting. Erlangga menyoroti rencana Presiden Prabowo dari Tiongkok dan Amerika Serikat untuk memperkuat hubungan ekonomi dan menciptakan peluang investasi baru dalam waktu dekat.
“Dengan memperkuat kerja sama dengan negara-negara besar dan aktif di forum G20 dan APEC, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan aliran investasi asing yang berdampak positif terhadap perekonomian.” kata mantan Ketua DPP Partai Golkar itu. katanya.