jahangircircle.org, Jakarta – Cuaca Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan masyarakat dan pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia untuk memanfaatkan masa transisi dan menyimpan air sebanyak-banyaknya sebelum musim kemarau. . Guswanto, Asisten Meteorologi BMKG di Jakarta, Selasa (28/5/2024) mengatakan peralihan musim hujan ke musim kemarau kemungkinan terjadi pada 29 Mei hingga 3 Juni 2024.
Baca Juga : CIRCLE NEWS Indef: Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
Meski berumur pendek, aktivitas gelombang Rossby khatulistiwa pada pertengahan musim terus berlanjut dan intensitas curah hujan rendah hingga sedang, menurut analisis Kelompok Meteorologi BMKG, katanya.
Berdasarkan analisis BMKG, wilayah yang berpotensi hujan adalah Maluku Utara; maluku, Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan Sulawesi Timur Sulawesi Tengah; Meliputi wilayah Papua dan sebagian Sumatera.
Oleh karena itu, kata dia, pada musim kemarau curah hujan turun hingga 50 mm per bulan, dan sisa waktu tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal untuk penyimpanan air, ujarnya.
Nyatanya, BMKG telah terlibat dalam upaya peningkatan penyimpanan air atau upaya pengendalian curah hujan di Jawa Timur. Bali Peringatan khusus diberikan untuk segera melaksanakan upaya pengendalian curah hujan di wilayah produksi pertanian seperti Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga : Gaikindo Harap PPN 12 Persen tidak Berdampak ke Sektor Otomotif
Menurut Guswant, Daerah-daerah tersebut saat ini mengalami 21 hingga 30 hari tidak hujan (HTH) meskipun ada kemungkinan hujan. Selain itu, dengan semakin dekatnya musim kemarau, tambahnya, jika air tidak dikelola dengan baik, maka kekeringan akan berdampak pada produksi pertanian dan ketahanan pangan nasional, tambahnya.