jahangircircle.org, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM). . ). Terutama kondisi saat ini dimana pertumbuhan kredit sedang melambat.
“Kami akan menempatkan BPD dan BPR sebagai garda terdepan dalam bagaimana mereka dapat memajukan UKM di daerahnya yang saat ini pertumbuhan kreditnya agak lambat,” kata Direktur Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat peluncuran peta jalan penguatan dan pengembangan BPD. Di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Dian mengatakan kredit UKM masih mengalami pertumbuhan. Namun, pertumbuhannya dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan korporasi yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, upaya mendorong penguatan kredit UKM perlu lebih fokus, karena UKM merupakan sumber utama penguatan perekonomian Indonesia.
Apalagi, kata Dian, UKM menjadi fokus utama OJK. Salah satunya karena partai tersebut masih menggodok Peraturan OJK (POJK) tentang akses terhadap UMKM, masih berkonsultasi dengan DPR RI.
“Akan banyak kebijakan baru bagaimana mendorong kredit UKM sesuai tujuan. Padahal, tujuan saat ini mencerminkan kuatnya dialog langsung dengan OJK dan mitra perbankan, termasuk BPD. Tapi targetnya 10 persen, nanti kita lihat kalau terlalu kecil baru ada pembahasan,” jelasnya.
Bahkan, Dian memperkirakan, ke depan akan lebih bersifat business-to-business (B2B). Dalam upaya negosiasi, untuk memastikan bahwa ruang lingkup perkiraan dan tujuan lebih lanjut telah ditentukan.
“Setelah itu, dukungan lain seperti analisis data akses KUR (kredit usaha rakyat) akan kita dukung bersama pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koordinator Perekonomian,” ujarnya.