Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Olahraga

JAHANGIR NEWS Pelatih Johannis Winar Ungkap Kunci Sukes Pelita Jaya di Final IBL All Indonesian 2024

jahangircircle.org, JAKARTA – Pelita Jaya Bakrie Jakarta masih tertinggal tujuh poin, 60-67, pada gim ketiga Final IBL All Indonesia 2024 dengan sisa waktu kurang lebih tiga menit. Laga masih dikuasai Satria Muda Pertamina untuk menentukan pemenangnya pada Minggu (6/10/2024) sore di Balai Basket Senayan, Jakarta.

Meski demikian, pelatih Pelita Jaya Johannis Vinar nampaknya tak gentar dengan situasi tersebut. Sebaliknya, ia memutuskan untuk mengambil langkah berani. Ahag, seperti diketahui, memasukkan pemain mudanya ke dalam situasi krusial tersebut, meninggalkan Brandon Javato yang memimpin lapangan.

Keputusan yang terlihat seperti pertaruhan ini ternyata benar. Bahkan, pemain muda Pelita Jaya lambat laun semakin mendekat dan akhirnya memenangkan pertandingan.

Tembakan tiga angka Muhamad Arrighi dan peluang kedua Hendrik Xavi Yonga mendekatkan Pelita, 66-67. Tembakan tiga angka Arrighi lainnya membuat Satria Muda unggul 69-67 dengan waktu pertandingan tersisa 01,18 menit.

Junior lainnya, Isaiah Southale, melakukan dua lemparan bebas untuk menjadikan kedudukan 74-68 dengan waktu tersisa 22 detik. Pada akhirnya Brandon Javato yang akhirnya terpilih sebagai MVP final IBL All Indonesian 2024 menutup skor menjadi 75-70 sekaligus membawa Pelita Jaya Jakarta menjadi juara dengan membalikkan skor 1-2.

Usai pertandingan, Ahang mengaku bangga dengan para pemainnya yang tidak mendapat banyak menit bermain di musim reguler musim lalu. Mereka merespon dengan baik ketika diberi kesempatan di turnamen yang tidak memiliki pemain asing ini.

“Terima kasih bisa meraih kemenangan, ini tidak lepas dari kerja sama tim. Saya ingatkan, laga ketiga tidak mudah, intensitas fisik dan agresivitas Satria Muda semakin meningkat dan itu sudah terbukti,” kata Ahang.

Ahag pun memuji kepemimpinan Brandon Javato di lapangan. Brandon mampu memimpin juniornya di saat krusial saat Pelita Jaya tertinggal tujuh poin.

“Menang di game kedua itu yang utama, boleh dibilang. Di game ketiga mental kami lebih siap. Ibarat pegas, saya memberikan tekanan penuh pada semua pemain di game itu, sehingga ketika tekanannya hilang, mereka akan bangkit kembali di game ketiga. Saya bilang di tiga menit terakhir, “sudah waktunya, apa yang kamu punya?”, mereka menjawab dengan baik. kata Ahag.

Yubel Sondach, pelatih Satria Muda, mengucapkan selamat kepada Pelita Jaya yang berhasil menjadi juara. Ia berharap hasil seperti itu tidak terulang kembali pada timnya. “Kami tidak menutup pertandingan dengan baik ketika kami unggul, dan kami telah mengalami hal tersebut di masa lalu. Saya harap hal serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang,” kata Yubel.

Kejadian serupa merupakan kali kedua Satria Muda mengalami kejadian serupa pada tahun 2024. Mereka pun unggul 1-0 dalam format best-of-three di Final IBL 2024. Namun Pelita Jaya mampu membalikkan keadaan hingga meraih gelar juara.

Terkait kepergian pemain senior Arki Dikaniya Visnu di Satria Muda yang diumumkan pada babak final IBL All Indonesian 2024. Diakui Yubel, hal itu tidak mengganggu permainan tim. Wajar jika pemain keluar dan masuk klub. Ia berpikir akan ditemukan sosok pengganti Arki yang akan menjadi jenderal di lapangan.

“Kabar mundurnya Arky tidak membuat kami khawatir, karena para pemain sangat bersemangat untuk tampil setiap bermain. Kasus keluar masuk pemain sudah terjadi sebelumnya, kami tidak khawatir, pasti akan ditemukan penggantinya, itu Vidi. Abraham dan Julian juga, tapi butuh proses,” kata Yubel.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *