jahangircircle.org, JAKARTA — Pemegang saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menyetujui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II atau right issue pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Pada rapat umum pemegang saham luar biasa yang digelar secara hybrid (fisik dan elektronik) ini, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp500 per saham. Dana hasil right issue tersebut akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan/atau penyertaan modal pada anak perusahaan milik perseroan, baik langsung maupun tidak langsung, yang akan menunjang kegiatan usaha.
Direktur Utama LPCK Gita Irmasari mengatakan, tujuan dari rencana right issue ini adalah untuk mengembangkan bisnis perseroan dan mendukung pertumbuhan pendapatan, laba, dan prospek usaha ke depan. “Kami juga berharap right issue ini dapat membawa manfaat dan nilai tambah bagi perseroan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.
Hingga September 2024, perseroan berhasil meraih prapenjualan sebesar Rp1,055 miliar atau setara dengan pencapaian 74 persen dari target tahun 2024 sebesar Rp1,435 miliar.
Pra-penjualan pada September 2024 didukung oleh proyek residensial yakni Waterfront Uptown, Newville dan Cendana Spark, serta kuatnya permintaan penjualan ritel residensial dan komersial dengan pangsa masing-masing 64 persen dan 27 persen. Sembilan persen sisanya berasal dari penjualan lahan industri.
LPCK menunjukkan reputasinya sebagai pengembang real estat perkotaan dengan properti berstandar internasional di Lippo Cikarang Cosmopolis. Lippo Chikarang terletak di atas lahan seluas kurang lebih 3.250 hektar di kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.
LPKK membangun lebih dari 20.188 rumah dengan jumlah penduduk 71.917 jiwa. Di Kawasan Industri Lippo Cikarang, sekitar 674.794 orang bekerja setiap harinya di 1.519 lokasi produksi.
