Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Lifestyle

Pemerintah Pangkas Ratusan Aturan Penyaluran Subsidi yang Selama Ini Berbelit-belit

jahangircircle.org, JAKARTA – Pemerintah mencari solusi permasalahan penyaluran pupuk bersubsidi. Hingga saat ini, masih terdapat laporan mengenai rumitnya pendistribusian bahan tersebut di lapangan.

Pada Selasa (11/12/2024) pagi hingga sore sejumlah pejabat terkait WIB bertemu di kantor Kementerian Pertanian untuk membahas hal tersebut. Hasilnya, 145 aturan yang sebelumnya dianggap rumit dikurangi. Kini akan mudah menjangkau para petani.

“Pupuk bersubsidi sudah kita putuskan, sampai saat ini terlalu banyak peraturan atau terlalu banyak aturan tentang pupuk bersubsidi yang sampai ke petani yang membutuhkan. Jadi kita rapat, sudah kita tebang,” kata dia. menteri koordinator. Untuk makanannya Zulkifli Hasan.

Julhas menjelaskan, industri pupuk memiliki aturan dan regulasi yang rumit. 41 undang-undang, 23 peraturan pemerintah, serta 6 peraturan presiden (purpress), serta arahan presiden (inpress) mengatur tentang pupuk. Kemudian harus mendapat izin dari pemerintah daerah untuk mendistribusikannya kepada para petani.

Dalam hal ini Gubernur, Raja Muda. Dalam praktiknya, banyak kendala. Sehingga petani terlambat mendapatkan pupuk.

Kini, lanjut Menko Pangan, sudah tidak ada lagi izin dari pemerintah daerah maupun kementerian/lembaga lainnya. Regulator utamanya adalah Kementerian Pertanian. Kementerian Pertanian menetapkan alokasi untuk masing-masing daerah dan kemudian menyampaikannya kepada PT Pupuk Indonesia. 

Hal ini didasarkan pada data yang dapat diandalkan dan valid. Pupuk Indonesia kemudian menyalurkannya ke Gabungan Kelompok Tani (gapoktan). Gapoktan kemudian dibagikan langsung kepada petani binaan.

“Kementan tinggal serahkan ke Pupuk Indonesia, Pupuk Indonesia kirim ke Gapoktan, diperiksa, dipertanggungjawabkan, lalu Kemenkeu bayar. Nah, karena Gapoktan paling depan, maka petanilah yang bertanggung jawab, jadi kalau ada kesalahan penerima, datanya ada di Gapoktan,” kata Julhas.

Menko Pangan mengatakan, tidak akan ada pembatasan proses pengomposan dengan cara ini. Akan ada Perintah Presiden. Namun hal ini didahului dengan peraturan Kementerian Pertanian.

“Jadi Januari, Februari (2025), dan seterusnya, kompleks ini tidak ada masalah. Itu intinya,” tutup Julhas dalam pernyataannya.

Menko Pangan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian Andy Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. Hadir pula beberapa pejabat dari kementerian dan lembaga lain.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *