jahangircircle.org, JAKARTA – Banyak instansi pemerintah yang bekerja sama menciptakan sistem peringatan dini bencana atau banjir di Sumatera Barat (Sumbar). Berdasarkan pengalaman bencana yang terjadi pada pertengahan bulan Mei, berbagai penelitian dilakukan untuk mengembangkan sistem peringatan dini yang efektif.
Abdul Muhari, Direktur Pusat Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengatakan, “Berdasarkan pengalaman bencana di masa lalu, penelitian berbeda dilakukan oleh kedua organisasi untuk mengembangkan sistem peringatan dini yang efektif terhadap hujan lebat atau bencana galodo.” 2024).
Ia menjelaskan, kerja sama pengembangan sistem peringatan dini bencana Galodo merupakan upaya bersama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Pengurangan Bencana Geologi. (BMKG). PVMBG).
“BMKG saat ini merekomendasikan peningkatan pemantauan terkait peringatan dini banjir dan longsor di sekitar Gunung Marapi,” jelas Silence.
Suaidi Ahadi, Direktur Geofisika Padang Panjang, dalam rapat Rencana Manajemen Pengurangan Risiko Galodo yang digelar di Bukittinggi, Sabtu (25 Mei 2024), mengatakan model EWS yang dibuat tim BMKG merupakan peringatan pertama yang keluar dari Tanah Air. sistem.
Idenya adalah memasang peralatan pemantauan kualitas air yang dapat menggunakan radar untuk memantau ketinggian air sungai. Hal ini berdasarkan hasil survei terhadap sungai-sungai di wilayah Galodo dengan jenis sungai jangka panjang.
“Sungai jenis ini memiliki ketinggian air yang berbeda-beda tergantung musim, yaitu pada musim hujan airnya kering dan pada musim kemarau airnya kering,” jelas Abdul.
Sederhananya, cara kerja EWS adalah untuk mendukung peringatan dini terjadinya gempa meteorologi dan gempa bumi atau mikrotremor yang disediakan oleh BMKG. Saat peringatan EWS dibunyikan, komunitas jagawana Nagari di sekitar Gunung Marapi siaga bencana bisa segera menyelenggarakan perjalanan mandiri.
BMKG menghitung kebutuhan EWS spesies ini di 23 lokasi di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang yang mengelilingi sungai yang bersumber dari Gunung Marapi. Harapannya, setelah 23 stasiun EWS sungai ini dipasang, peringatan dini dan jalur evakuasi akan terbentuk selamanya.
“Tim BNPB bersama BMKG saat ini sedang melakukan survei lokasi pemasangan EWS. Survei tersebut dilakukan dengan menggunakan teknologi drone atau pemantauan atmosfer dari helikopter,” jelasnya.
Usulan BMKG ini akan dibahas secara detail bersama usulan lain yang disampaikan ke BNPB oleh PVMBG dan akademisi untuk memastikan perangkat EWS yang dibangun responsif terhadap kebutuhan informasi nyata di tingkat masyarakat.
Ketidaktahuan dalam menghadapi bencana….