jahangircircle.org, JAKARTA – Pengacara Sean “Diddy” Combs mengatakan kepemimpinan kliennya diselidiki pihak berwajib. Dalam suratnya kepada hakim, pengacara Marc Agnifilo mengatakan jaksa dan Kantor Kejaksaan AS menyita dokumen, termasuk catatan pribadi tentang taktik pembelaan dan saksi.
Pengacara ini mengatakan, hal-hal tersebut disiapkan untuk persiapan sidang tahun 2025. “Penggeledahan dan penyitaan ini melanggar hak kliennya berdasarkan bagian keempat, kelima, dan keenam konstitusi. Pengacara Agnifilo pada Selasa, 19 November 2024 mengatakan: “Ini jelas melanggar proses hukum.”
Untuk itu, pengacara meminta bukti untuk mengusut siapa yang mengeluarkan surat perintah penggeledahan, bagaimana surat perintah tersebut diperoleh, dan harta benda yang disita. Jaksa sempat mengaku memiliki catatan P Diddy. Jaksa mengatakan dokumen-dokumen tersebut diperoleh oleh penyelidik Biro Penjara AS (BOP) selama operasi pencarian nasional. Namun, teks isi masing-masing artikel direproduksi dari salinannya.
Tindakan tersebut mulai muncul di filter terhadap tuntutan pembebasan Diddy. Jaksa menuduh Diddy berbicara dengan saksi kunci dan berusaha menyuapnya, menurut penyadapan telepon Diddy, yang mengatakan bahwa dia berbicara dengan Saksi 1 setelah panggilan tersebut.
Pembela mengatakan hal itu setelah jaksa menuduh Diddy bertemu dengan para saksi. “Sejak pemohon dipenjara di penjara New York, dia terus berusaha menghindari penyelidikan penegakan hukum, merusak kesaksian saksi, dan terus merusak integritas kasus ini,” kata jaksa.