jahangircircle.org, Perpustakaan berperan penting dalam mendorong literasi masyarakat baik melalui cara tradisional maupun digital. Sebagai pusat informasi, perpustakaan menyediakan akses gratis ke berbagai bahan bacaan seperti buku, majalah, dan sumber daya digital.
Akses ini sangat penting terutama di daerah terpencil, dimana terbatasnya fasilitas pendidikan seringkali menjadi penghambat peningkatan literasi. Dengan perpustakaan, masyarakat yang berada di daerah sulit dijangkau bisa mendapatkan sumber daya untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis. Selain menyediakan buku fisik, perpustakaan juga mengembangkan koleksi digital untuk mengimbangi kemajuan teknologi.
Menurut Noor Zainah, pustakawan Universitas Nusa Mandiri (UNM), perpustakaan digital memungkinkan pengguna mengakses bahan bacaan melalui perangkat elektronik seperti komputer dan smartphone. Hal ini merupakan solusi yang efektif, terutama di masa pandemi dimana akses fisik ke perpustakaan terbatas.
Dengan perpustakaan digital, bahan bacaan tersedia kapan saja dan di mana saja, sehingga memudahkan masyarakat untuk terus belajar dan membaca tanpa batasan waktu dan tempat. Perpustakaan juga berperan sebagai pusat pembelajaran dan inovasi. Banyak perpustakaan, terutama perpustakaan modern, menawarkan lebih dari sekadar koleksi buku.
Perpustakaan menyediakan ruang belajar, akses internet, dan layanan komputer untuk mendukung kegiatan literasi digital. Kegiatan seperti workshop, pelatihan keterampilan, dan program literasi menjadi bagian penting dalam layanan perpustakaan saat ini, yang berperan dalam mengedukasi masyarakat di berbagai bidang.
Perpustakaan tradisional dan perpustakaan digital kini berjalan beriringan dalam mendukung literasi. Perpustakaan fisik tetap relevan sebagai ruang sosial tempat masyarakat dapat bertemu, berdiskusi, dan belajar bersama. Sementara itu, perpustakaan digital memperluas akses informasi tanpa batasan geografis. Kombinasi kedua jenis perpustakaan ini sangat efektif dalam menjawab tantangan literasi di era modern yang serba cepat dan teknologi.
Perpustakaan juga memainkan peran penting dalam inklusi sosial, dimana perpustakaan menjangkau berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok yang kurang beruntung secara sosial dan ekonomi. Banyak perpustakaan umum yang menyelenggarakan program literasi untuk anak-anak, orang lanjut usia, dan orang-orang dengan keterampilan membaca dan menulis yang kurang. Perpustakaan adalah tempat yang aman dan terbuka bagi semua orang untuk berkembang tanpa memikirkan biayanya.
Dengan adanya perpustakaan, masyarakat mempunyai tempat untuk menunjang pembelajaran sepanjang hayat. Akses gratis terhadap bahan bacaan berkualitas membantu merangsang minat dan keingintahuan membaca, sehingga meningkatkan keterampilan literasi. Perpustakaan juga merupakan alat yang ampuh dalam memerangi kesenjangan akses terhadap pendidikan, terutama di daerah yang tidak memiliki fasilitas pendidikan formal yang memadai.
Inovasi di perpustakaan tidak hanya terbatas pada akses terhadap buku saja, namun juga pada program literasi digital. Banyak perpustakaan kini mengajarkan keterampilan digital, yang sangat penting di era teknologi informasi. Pelatihan ini mencakup penggunaan komputer, internet, dan media sosial, membantu masyarakat agar lebih siap menghadapi tantangan dunia digital.
Secara keseluruhan, perpustakaan terus beradaptasi dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan literasi masyarakat. Dengan menggabungkan pendekatan tradisional dan inovasi digital, perpustakaan telah menjadi andalan dalam mendorong literasi dan pendidikan, tidak hanya sebagai gudang buku, namun juga sebagai pusat pembelajaran dan komunitas dinamis di era digital.
Penulis: Noor Jaina, Pustakawan Universitas Nusa Mandiri