jahangircircle.org, JAKARTA — Peningkatan jumlah impor susu di Indonesia kembali terjadi. Peternak sapi perah juga menuntut tindakan nyata segera dari pemerintah untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Bayu Aji, seorang peternak dan pengumpul susu, menilai kebijakan rasio impor yang diterapkan antara tahun 1985 hingga 1998 efektif mendorong pertumbuhan produksi susu dalam negeri. Ia mengusulkan kebijakan serupa dimana industri susu harus memperoleh susu yang diproduksi oleh peternak lokal sebelum mengimpornya.
“Dengan adanya rasio impor, industri pengolahan terpacu untuk membeli susu dari peternak lokal. Hal ini memberikan kepercayaan pasar bagi para peternak dan mendorong mereka untuk meningkatkan produksi,” kata Bayu.
Sebelumnya, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), impor susu Indonesia mencapai 257,3 ribu ton pada Januari-Oktober 2024, meningkat 7,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Negara pemasok susu utama ke Indonesia adalah Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Australia.
Bayu berharap para peternak Indonesia mampu menghasilkan susu yang berkualitas bahkan melebihi Standar Nasional Indonesia (SNI). “Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, kita bisa mengurangi ketergantungan impor dan mencapai swasembada susu,” ujarnya.