Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Sains

JAHANGIR CIRCLE Rosan: Realisasi Investasi Terus Bertumbuh, Indonesia Konsisten Jalankan Hilirisasi

jahangircircle.org, JAKARTA — Berdasarkan prakiraan Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,0 persen pada tahun 2024, menunjukkan tren positif kinerja investasi. Hal itu terlihat pada laporan investasi triwulan III tahun 2024 (Juli-September) yang diterbitkan hari ini Selasa (15/10/2024) oleh Dewan Koordinasi Penanaman Modal (ICBC).

Rosan P Roeslani, Menteri Investasi/Kepala BKPM, menegaskan penerapan investasi pada triwulan III 2024 berdampak signifikan terhadap kebijakan ke bawah yang terus dilakukan pemerintah. Menurut dia, downsizing menjadi alasan utama peningkatan investasi karena dapat menambah nilai dan menciptakan lapangan kerja.

“Hilirisasi berperan penting dalam meningkatkan investasi di Indonesia. Yang terpenting hilirisasi ini memungkinkan kita memiliki produk yang bernilai tambah dan menciptakan lapangan kerja,” kata Rosan dalam konferensi pers reporter kinerja investasi dan kinerja investasi ketiga. triwulan tahun 2024. 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Jakarta.

Selama triwulan III tahun 2024, Kementerian Investasi/BKPM meraih investasi sebesar 431,48 triliun atau 15,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan 91,51 triliun atau 21,2 persen dari investasi sektor produksi bawah. dilaporkan. aplikasi. Angka yang mengesankan ini tidak hanya membantu mencapai 26,15 persen dari total target investasi pada tahun 2024, tetapi juga berarti forum yang menampung 650.172 pekerja Indonesia.

“Kita lihat angka (penurunan) ini tetap konstan setiap tiga bulan, setiap tahun, dan lima tahun, lebih dari 20 persen.”

Pada triwulan III, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) meningkat 11,62 persen dibandingkan tahun lalu, dari 178,20 triliun dolar menjadi 198,83 triliun dolar. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (FDI) meningkat sebesar 18,55 persen dari 196,20 triliun menjadi 232,65 triliun pada PMA, dan mencapai 53,92 persen dari investasi.

Lima tujuan FDI teratas adalah Singapura ($5,50 miliar), Hong Kong ($2,24 miliar), Tiongkok ($1,86 miliar), Malaysia ($0,99 miliar) dan Amerika Serikat ($0,84 miliar). Pada sektor usaha, investasi terbesar berasal dari sektor Transportasi, Pergudangan, dan Telekomunikasi (Rs58,04 triliun), disusul Industri Logam Dasar (Rs55,87 triliun), Pertambangan (Rs44,64 triliun), Kimia dan Farmasi (Rs44,64 triliun). .31). ,61 triliun Rp), serta industri makanan (Rp 31,30 triliun).

Periode Januari-September 2024 Sejalan dengan kuatnya kinerja yang dicapai pada triwulan III, total investasi pada periode Januari-September 2024 juga menunjukkan indikator positif. Kinerja tersebut menunjukkan bahwa Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi target investasinya pada akhir tahun 2024. Dengan kinerja di sembilan bulan pertama, keyakinan untuk melampaui target tersebut semakin menguat.

“Pencapaiannya mencapai Rp 1,261 triliun, lebih tinggi sekitar 20 persen dibandingkan tahun lalu. Di akhir tahun target Rp 1,650 triliun tercapai 76,4 persen, bahkan kalau tujuannya rencana strategis (Rencana Strategis) lebih dari Rp 1 juta 650 triliun,” kata Rosan.

Seperti Q3, periode Januari-September 2024 berdampak pada sektor daerah bawah yang menyumbang Rp272,91 triliun atau 21,6 persen dari investasi. Pada periode yang sama, investasi di luar Pulau Jawa meningkat 16,34 persen menjadi Rp635 triliun (50,34 persen), dibandingkan Rp545,81 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Keberhasilan Investasi dalam 10 Tahun Ke depan, selama 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi, investasi mencapai 9.117,4 triliun dan tercipta 13.836.775 lapangan kerja. Jumlah tersebut melebihi target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Investasi/BKPM tahun 2021 dan menunjukkan efektivitas kebijakan yang diterapkan dalam menciptakan lingkungan investasi yang kondusif.

“Selama 10 tahun terakhir, stabilitas ekonomi dan politik telah meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi merupakan komitmen jangka panjang, sehingga penting untuk stabilitas,” kata Rosan.

Sektor manufaktur masih menjadi penopang penting pertumbuhan ekonomi. Dalam satu dekade terakhir, bidang ini mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini menunjukkan peran strategis sektor manufaktur sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Penguatan sektor ini ke depan akan dipertimbangkan untuk meningkatkan partisipasinya dalam investasi dan penciptaan lapangan kerja.

“Dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan industri pengolahan mencapai 15,5 persen. Sektor ini memiliki tingkat perkembangan yang tinggi dan perlu terus bergerak maju,” ujarnya.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *