jahangircircle.org, JAKARTA — Saat ini kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan risiko penyebab penyakit jantung seperti kolesterol tinggi, darah tinggi, dan kebiasaan merokok. Namun, diketahui bahwa kesehatan mental berperan penting dalam perkembangan penyakit jantung. Stres dan kecemasan kronis dapat menyebabkan masalah jantung diam-diam.
Dokter spesialis jantung dan darah dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, Rio Probo Kaneko, mengatakan penyakit jantung bisa disebabkan oleh kecemasan atau stres jangka panjang. “Peningkatan paparan stres (jangka panjang) meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Rio Probo Kaneko dalam diskusi online “Menjaga Kesehatan Jantung AZ”, Rabu (17/9/2024).
Ia menjelaskan, stres kronis merupakan respons tubuh terhadap pelepasan hormon berlebih seperti epinefrin, kortisol, dan dopamin. Peningkatan hormon ini, lanjutnya, merupakan pertanda buruk bagi kesehatan jantung bagi seseorang yang menderita stres atau kecemasan kronis. Dampak negatif tersebut berupa kerja jantung menjadi lebih sulit hingga jantung berdetak lebih cepat.
“Dari penelitian dapat meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh, kemudian terjadi pembengkakan pembuluh darah di jantung dan peningkatan fungsi jantung, detak jantung cepat, tekanan darah tinggi sehingga menyebabkan risiko penyakit jantung, koroner dan lain-lain. ,” kata Rio.
Namun, kata dia, stres yang bersifat sementara tidak menyakiti hati. Penyebab penyakit jantung adalah orang yang mengalami kecemasan dan stres hanya dalam jangka waktu lama. Padahal, menurut penelitian terbaru, kata dia, seseorang bisa terkena penyakit jantung akibat kecemasan dan stres jangka panjang, jika terjadi dalam waktu 6 hingga 12 bulan.
“Banyak penelitian yang dilakukan di luar negeri di banyak negara menyebutkan bahwa terinfeksi herpes zoster selama 6 hingga 12 bulan dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung,” ujarnya.
“Kalau khawatir atau stres selama satu sampai dua hari, tidak masalah,” kata Rio.
Dokter yang juga menjabat Wakil Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Purwokerto ini menjelaskan, sangat penting untuk mengatasi stres dan kecemasan. Ketika perasaan tersebut muncul, ia menyarankan untuk melepaskannya dengan menceritakan kisahnya kepada orang-orang terdekat dan terpercaya atau menemui psikiater. Hal ini dilakukan untuk melepaskan emosi dan perasaan tidak nyaman dari pikiran.