jahangircircle.org, limbah jakarta -medis adalah salah satu tugas utama dalam mengidentifikasi perawatan kesehatan berkelanjutan. Pada tahun 2021, Ombudsman di Indonesia menunjukkan bahwa ada sekitar 133 juta ton limbah medis yang buruk yang dapat secara negatif mempengaruhi lingkungan dan kesehatan.
Baca Juga : Makanan Berlimpah Saat Lebaran, Ini Tips Kontrol Diri agar tak Kebablasan
Masalah ini adalah salah satu jumlah utama dari pertemuan CEO SYSMEX 2025 untuk merilis topik “perawatan kesehatan berkelanjutan”. Presiden PT SYSMEX Indonesia dari Emilani Nababan mengatakan dia tidak dapat secara individual membuat limbah medis dan masalah deteksi perawatan kesehatan. Penting untuk bekerja sama dengan semua lingkungan kesehatan dari penyedia teknologi pemerintah, rumah sakit, laboratorium dan medis.
“Kami tidak dapat hanya bergantung pada satu pihak. Jika hanya jalan pemerintah yang tidak mungkin, efeknya tidak penting jika hanya sebuah rumah sakit yang diubah.
Emilani mengatakan bahwa fasilitas kesehatan memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap untuk mengambil langkah -langkah spesifik untuk mengidentifikasi perawatan kesehatan yang berkelanjutan untuk semua pihak terkait dan semua pihak.
Emilani berkata, “Karena alasan ini, kami berharap bahwa dalam kasus seperti itu, kami berharap bahwa Sysmex akan terus menghadirkan pendapat untuk memberi kami visi ini bersama -sama dari puncak lereng ke dasar lereng,” kata Emilani.
Dalam arah yang sama dengan tujuan SDG (SDG) dari SDG (SDG), semua industri harus berpartisipasi dalam mengenali planet terbaik dan Indonesia, dan diminta untuk berpartisipasi dalam industri kesehatan yang sangat dekat dengan dampak sosial. Sysmex memahami pentingnya lingkungan, sosial, dan administrasi (ESG) saat menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Presiden dan CEO Sysmex Asia Pasifik dari Frank Buescher mengatakan bahwa dedikasi pada prinsip ESG bukan tren jangka pendek, tetapi bagian dari keberlanjutan bisnis kesehatan. Dia mengatakan bahwa terlepas dari tantangan dunia, dia didedikasikan untuk prioritas permanen meskipun ada kebijakan yang dapat mengurangi pengembangan ESG.
Baca Juga : Kontrasepsi IUD Hormonal Dikaitkan dengan Risiko Kanker Payudara
Buescher baru -baru ini menekankan perilaku Jepang yang mengumumkan tujuan penurunan lebih dari 70 % pada tahun 2040.
“Kita harus melakukan hal yang benar dan kita akan terus melakukannya. Symex Jepang dan Asia Pasifik berusaha untuk memperkuat efek positif di lingkungan, terutama sektor bisnis yang kita tangani.”