CIRCLE NEWS Target Ambisius Prabowo Swasembada Pangan Dalam Empat Tahun, Mentan Angkat Bicara
jahangircircle.org, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan Indonesia bisa swasembada pangan pada empat tahun pertama pemerintahannya. Menteri Pertanian (Menthan) Andy Amran Sulaiman diminta merespons hal tersebut.
Amran berharap hal itu bisa terealisasi. Ini mengacu pada sesuatu yang terjadi di masa lalu. “Kami sangat yakin ini bisa dilakukan, sebelumnya kami sudah cukup untuk tiga tahun. Wartawan lho, kita dapat penghargaan dari FAO (Food and Agriculture Organization),” ujar Mentan dalam Morning Coffee. acara bersama wartawan di kantornya di Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Dijelaskannya, awalnya sasarannya adalah beras. Pasalnya, nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Lalu jagung. Yang penting beras, kalau tidak ada masalah di negeri ini, kata Amran.
Beberapa pekan lalu, Prabowo menegaskan gagasan kebebasan pangan. Pemberian diri menjadi suatu hal yang sangat penting. Tujuan tersebut ditargetkan tercapai paling lambat empat tahun setelah diluncurkan pada 20 Oktober 2024.
“Negara harus mampu memproduksi dan memberi makan rakyatnya, negara yang ingin mandiri tidak boleh bergantung pada impor. Saya berniat untuk mandiri,” kata Presiden terpilih itu pada Konferensi Investor Day 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (9/10/2024).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia masih memproduksi beras. Tercatat, volume impor luar negeri pada Januari-September 2024 mencapai 3,23 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 80,68 persen secara total (c-to-c) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,78 juta ton.
Nilai impor luar negeri pada Januari-September 2024 mencapai 2,01 miliar dolar AS. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, total kenaikannya sebesar 105 persen menjadi 980,44 juta dolar AS. Impor beras Indonesia berasal dari Thailand sebesar 1,14 juta ton, Vietnam 998.040 ton, dan Pakistan 463.396 ton.
Data BPS juga menunjukkan bahwa El Niño turut berkontribusi terhadap berkurangnya luas panen pada tahun 2024. Proyeksi penurunan produksi padi tersebut sejalan dengan proyeksi berkurangnya luas lahan (panen) padi dan gabah kering giling (GKG). Tahun ini, produksi beras pangan diperkirakan hanya mencapai 30,34 juta ton, turun 0,76 juta ton dibandingkan tahun lalu.
Pasalnya, penurunan produksi padi terjadi pada Januari-April (subputaran I) yakni sebesar 1,91 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Namun pada periode Mei-April (subputaran II) dan September-Desember Pada periode ini (subputaran III) produksi beras diperkirakan akan mencapai masing-masing sekitar 0,16 juta ton dan 1 juta ton.