jahangircircle.org, JAKARTA — Industri fesyen lokal menyumbang lebih dari 18 persen total industri desain Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB). Kontribusi sebesar ini sangat menggembirakan.
Dengan berkembangnya teknologi digital, industri fashion sederhana diperkirakan akan terus meningkat dan berkembang. Perkembangan teknologi digital membuka peluang bagi industri fesyen Indonesia. Pelaku usaha di industri ini dapat menjual produknya melalui e-commerce, kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Moga Simatupang dalam siaran persnya. pada Rabu (16/10/2024).
Untuk itu, Moga menilai perhelatan seperti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 menjadi momentum penting bagi perkembangan industri fesyen rendah hati.
Indonesia. Puluhan karya desain Indonesia digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) JMFW 2025, Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Banten, 9-12. Oktober 2024.
Menurut Moga, industri fesyen Indonesia tumbuh tidak hanya dari segi volume, tapi juga dari segi inovasi. Tren yang berkembang saat ini menunjukkan pergeseran ke produk yang mengedepankan desain, namun juga produk yang mengedepankan keberlanjutan dan produksi yang beretika. Selain itu, perkembangan teknologi digital seperti e-commerce dan media sosial telah membuka peluang baru bagi perusahaan-perusahaan fashion sederhana untuk memperluas pasarnya.
“Teknologi digital telah membuka pintu peluang baru bagi para desainer dan pengusaha fesyen sederhana. Mereka kini dapat menjangkau pelanggan dari berbagai penjuru dunia dengan lebih mudah dan efisien melalui platform digital. “Hal ini juga mendukung transformasi bisnis yang lebih inklusif dan beradaptasi dengan perubahan gaya hidup konsumen global,” kata Moga.
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki keunggulan dalam mengembangkan industri fesyennya yang sederhana, kata Moga. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi signifikan industri fesyen rendah hati yang menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional.
“Pada tahun 2022, industri fesyen akan menyumbang sekitar 18 persen dari total kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB). Nilainya mencapai Rp 220 triliun. “Industri ini juga menciptakan lapangan kerja bagi jutaan masyarakat Indonesia, mulai dari sektor manufaktur, distribusi, dan pemasaran,” kata Moga.
Kami berharap industri fashion sederhana semakin berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan mata uang negara dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Moga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berkontribusi dalam terselenggaranya JMFW 2025. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung pengembangan industri ini.
“JMFW 2025 menjadi bukti bahwa dengan semangat dan kerja sama, kita bisa menjadikan Indonesia sebagai episentrum fesyen santun dunia,” ujarnya.