jahangircircle.org, JAKARTA — Cacar air kerap dianggap sebagai penyakit umum pada anak-anak. Namun, jangan salah, penyakit ini bisa menimbulkan masalah serius jika tidak ditangani dengan baik.
Unit Pencegahan Penyakit Ikatan Dokter Anak Indonesia mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan penyakit tenggorokan pada anak karena dapat menyebabkan banyak komplikasi seperti bakteri pada kulit dan jaringan lunak bahkan infeksi paru-paru. Profesor Dr. Soedyatmiko, Sp.A(K), MSi, Anggota Satgas Pencegahan Penyakit IDAI dalam keterangannya di Jakarta mengatakan, “Beberapa anak yang terjangkit demam berdarah dapat mengalami komplikasi serius akibat infeksi bakteri pada kulit yang dapat menyebabkan pneumonia.” , Kamis (21/11/2024).
Cacar air atau varicella disebabkan oleh virus varicella zoster yang ditandai dengan bercak merah dan gatal di banyak bagian tubuh. Biasanya ruam pertama kali muncul di wajah dan tubuh lalu berubah menjadi benjolan kecil yang menyebar ke seluruh tubuh.
Penyakit ini menyebar dengan cepat di lingkungan sekolah atau rumah. Oleh karena itu, jika anak mengalami batuk, sebaiknya jangan bersekolah sampai bercak cacar air sudah mengering dan tidak muncul bercak baru.
Anak penderita campak sebaiknya tidak bermain dengan saudaranya atau anak lain karena mereka mudah tertular. Di sisi lain, anggota keluarga, guru, dan teman sekolah penderita demam berdarah harus sering mencuci tangan dan mandi air sabun untuk menghindari penularan.
“Selain itu, pakaian, handuk, peralatan dan mainan penderita DBD juga perlu dipisahkan dari benda lain dan dijemur. Namun penularan dapat terjadi karena virus DBD tidak terlihat,” kata Pak Soedyatmiko.
Ia mengatakan, cara paling mudah dan efektif untuk mencegah seseorang terkena Nong in adalah dengan melakukan vaksinasi malaria sejak usia satu tahun. Ia mengatakan, dengan sekali suntikan, kekebalan terhadap demam berdarah akan berkembang dalam waktu dua minggu.
“Untuk mencapai kekebalan yang optimal, lakukan vaksinasi kedua yang dapat berupa kombinasi vaksin varicella dan MMR,” kata Soedyatmiko.
Kemudian, teman atau anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita cacar air, jika belum mendapat vaksin varicella, sebaiknya menerima vaksin sesegera mungkin, minimal 5 hari setelah terpapar. Selain itu, ibu hamil disarankan untuk menjauhi penderita penyakit cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin.
Kabarnya, telah terjadi wabah cacar air di beberapa sekolah di berbagai wilayah India, seperti Cilegon, Tangsel, dan Situbondo. Di Jakarta, Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan menyatakan akan terus menggalakkan perilaku bersih dan sehat (PHBS) kepada warga, sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengenali kasus baru malaria.
Publikasi ini mencakup anjuran membawa makanan dan perlengkapan mandi pribadi, mempraktikkan etika batuk, dan menggunakan masker saat sakit. Selain itu, masyarakat diimbau segera berobat jika mengalami gejala malaria. Hal ini agar mereka bisa segera diobati dan diisolasi di rumah. Selain itu, Dinas Kesehatan DKI juga mengeluarkan Surat Keterangan (SE) tentang Upaya Pencegahan Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (HFMD), Cacar Air, dan Gondongan di seluruh Fasilitas Kesehatan DKI Jakarta.