Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Teknologi

JAHANGIR CIRCLE Bahlil: Industri Mobil Listrik Dunia Bergantung pada Indonesia

jahangircircle.org, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bhilil Ladalia optimistis Indonesia akan menjadi penentu industri kendaraan listrik global karena kekayaan sumber daya alamnya.

“Sekarang dunia sedang membicarakan energi hijau dan industri hijau, Indonesia mempunyai keunggulan komparatif yang tidak dimiliki banyak negara lain,” kata Bahlil dalam Konferensi dan Penghargaan Nasional Repnas di Jakarta, Senin (14/10/2024).

Bahlil menjelaskan keunggulan komparatif Indonesia adalah cadangan nikel global. Dimana pada tahun 2023, menurut data Geologi AS, Indonesia akan memiliki 20% cadangan nikel dunia.

“Tapi empat bulan lalu, data geologi AS menunjukkan cadangan nikel global kita 40 hingga 45 persen,” ujarnya.

Menteri ESDM menjelaskan nikel merupakan komponen kunci dalam produksi baterai kendaraan listrik yang kini menjadi fokus perhatian dunia dengan peralihan energi fosil ke energi terbarukan.

Apalagi, tambah Menteri ESDM, saat ini hampir semua orang di dunia membicarakan mobil listrik dan meninggalkan bahan bakar fosil.

Menurutnya, 60% bahan baku mobil listrik adalah suku cadang mobil dan 40% baterai. Di sisi baterai, komponennya terdiri dari empat elemen: mangan, kobalt, litium, dan nikel.

Katanya, 80% dari empat cadangan itu adalah nikel, jadi di Indonesia kita punya tiga cadangan nikel, mangan, dan kobalt, tapi kita tidak punya litium.

Menurutnya, Indonesia dengan cadangan nikel, mangan, dan kobalt yang besar telah menjadi negara strategis dalam rantai pasokan global industri kendaraan listrik dan teknologi energi ramah lingkungan.

Oleh karena itu, apakah masyarakat dunia akan menggunakan kendaraan listrik pasti bergantung pada bahan baku nikel, kobalt, dan mangan NKRI, kata Bahlil.

Bahlil juga mengungkapkan, Indonesia telah mengambil langkah untuk menghentikan ekspor nikel oranye. Namun, langkah Indonesia untuk menghentikan ekspor minyak mentah mendapat tekanan internasional, terutama karena Indonesia memiliki cadangan nikel yang sangat besar, yang mencakup 40-45 persen cadangan global.

“Sekarang kenapa masyarakat memukul kami? Pertimbangkan untuk mengubah kebijakan untuk terus mengekspor (bijih nikel),” kata Bahlil.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Manco Merbas) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menegaskan, kehadiran pabrik bahan anoda baterai litium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, Indonesia akan dihormati. . di dunia

“Jadi saya yakin dalam waktu dekat ekspor turunan hilirnya akan meningkat signifikan. Dan terlebih lagi tidak akan ada lagi yang memberikan kemudahan bagi Indonesia, bahwa Indonesia tidak akan dimudahkan oleh siapapun,” kata Luhut dalam pidato sampingannya. . Pembukaan pabrik tersebut disaksikan secara online di YouTube Sekretariat Presiden dari Jakarta, Rabu (7/8).

Pabrik yang mampu memproduksi bahan anoda baterai 80.000 ton per tahun akan bersaing dengan China yang saat ini memproduksi 100.000 ton per tahun, menurut Luhut.

Lohut mengatakan: Indonesia adalah negara besar, negara yang berkepribadian, negara yang bisa mengatakan ya dan negara yang bisa mengatakan tidak.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *