jahangircircle.org, JAKARTA — Pasar saham Indonesia diperkirakan terdampak libur Pilkanda pada Rabu (27/11/2024) pada pekan perdagangan 25-29 November 2024. Dengan hanya tersedia 4 hari perdagangan, para investor dan pedagang diharapkan berhati-hati dalam menggunakan waktu yang terbatas.
Head of Community PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengatakan meskipun libur Pilkada dapat mempengaruhi volume dan momentum perdagangan, masih ada dua sentimen utama yang harus diwaspadai, yaitu inflasi PCE tahun-ke-tahun dan aktivitas investor asing. . Meski pasar sedang libur setengah hari, data ekonomi seperti aktivitas investor asing dan inflasi AS akan terus menjadi faktor penentu arah pasar.
“Libur Pilkada mungkin akan menyebabkan sedikit penurunan volume perdagangan, namun pedagang juga harus mewaspadai sentimen lain seperti inflasi dan pergerakan asing yang dapat mempengaruhi tren jangka pendek IHSG,” kata Angga, Minggu (24/11/2021). 2024).
Dia mengatakan, inflasi PCE AS yang diperkirakan flat bisa berdampak positif, sedangkan pergerakan investor asing yang berminat mengubah neraca MSCI dan kemungkinan inflow di Desember bisa mendorong IHSG terus menguat.
Sementara itu, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk para pedagang pada pekan ini, dengan fokus khusus pada saham Bank Mandiri (BMRI). BMRI yang akhir-akhir ini menunjukkan momentum bullish, kemungkinan akan terus naik dan mencapai target harga Rp 6.500, atau naik 4% dari harga saat ini Rp 6.250.
Selain BMRI, beberapa saham rekomendasi lainnya adalah saham Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), saham Gojek Tokopedia (GOTO), dan dana Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD). GOTO, yang baru saja muncul dan bertahan di atas resistensi, berpotensi untuk terus menggalang dukungan dari skema pemerintah, sementara dana XIHD menawarkan potensi dividen yang menarik dari saham-saham berkapitalisasi besar dengan imbal hasil hingga 5,-7 persen ratus.
Dengan waktu yang terbatas dan emosi yang campur aduk, Angga mengimbau investor untuk waspada dan memanfaatkan peluang yang ada, terutama saham-saham pilihan yang memiliki prospek positif, termasuk Bank Mandiri yang diperkirakan akan terus menguat.