jahangircircle.org, JAKARTA – Deputi I Ferry Irawan Bidang Koordinasi Makroekonomi dan Keuangan Kementerian Perekonomian Republik Indonesia menegaskan, UMKM merupakan salah satu penopang perekonomian nasional.
Pada tahun 2024, jumlah UMKM di Indonesia akan mencapai 99 persen dari total sektor usaha. Dengan jumlah tersebut, UMKM mampu menyumbang hingga 60,51 persen produk domestik bruto (PDB) bangsa dan menyerap 97 persen total tenaga kerja Indonesia.
“Kami senantiasa mengapresiasi hadirnya program-program yang bertujuan mendorong perkembangan UMKM.” Ferry mengatakan pembukaan SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) yang bekerja sama dengan Nobu Bank memberikan bekal bagi pelaku usaha kecil, kecil dan menengah (UMKM) untuk menciptakan akses permodalan, dikutip dari Antara, Rabu (20/11/2024). .
Kerja sama tersebut dilakukan melalui program pinjaman wirausaha tangguh (KRUPUK) yang diluncurkan Nobu Bank untuk mengembangkan dan mendukung perkembangan UMKM di Indonesia.
Pentingnya peran UMKM dalam perekonomian Indonesia juga berarti bahwa sektor tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional, terutama dalam menghadapi tantangan perekonomian global.
“Kerja sama ini patut menjadi contoh bagi semua pihak. Hadirnya program KRUPUK merupakan upaya mendorong lulusan UMKM untuk menyalurkan peluang permodalan di luar penyaluran KUR dengan menawarkan kualitas produk yang sama kompetitifnya.” Dia berkata.
Direktur PT SRCIS Romulus Sutanto mengatakan, program KRUPUK sangat mendukung upaya pihaknya mendorong tumbuhnya toko makanan UMKM di Indonesia.
Steve Marciano, Chief Operating Officer Nobu Bank, mengatakan dengan program KRUPUK, para pelaku UMKM khususnya toko SRC dapat dengan mudah mengakses pembiayaan sesuai kebutuhannya.
“Tidak hanya untuk memperkuat modal usaha dan meningkatkan daya saing, program ini juga dapat memperluas usaha, membuka peluang pertumbuhan berkelanjutan,” kata Steve dilansir Antara.
KRUPUK merupakan inisiatif inovatif untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia yang hadir sebagai solusi alternatif dalam memberikan dukungan finansial.
“Kami berharap kemitraan ini dapat memperkuat ekosistem SRC dan UMKM di Indonesia sehingga dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” kata Steve.
Produk KRUPUK serupa dengan Kredit Usaha Kecil (KUR) yang berperan sebagai penyedia sumber permodalan bagi pelaku usaha kecil.
Steve mengatakan, “Program ini menjadi salah satu alternatif bagi para pelaku UMKM khususnya toko SRC yang selama ini belum bisa mendapatkan KUR.
Program ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antara SRCIS dan NOBU Bank yang telah terjalin hingga tahun 2022. Kerja sama ini bermula dari kesamaan visi kedua belah pihak untuk memberdayakan UMKM, khususnya dalam konteks literasi keuangan digital.
Selama dua tahun terakhir, kerja sama antara SRCIS dan Bank NOBU diawali dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank NOBU melalui ekosistem digital SRC melalui AYO yang telah dievaluasi di sekitar 1.100 toko binaan SRCIS (toko SRCIS). ) dengan jumlah di atas Rp 68 miliar. ) dan mitra toko grosir SRC di seluruh Indonesia.
Kini, hadirnya program KRUPUK diharapkan dapat membawa banyak manfaat dengan berbagai kemudahan khususnya bagi para pelaku UMKM yang mengajukan modal usaha.