jahangircircle.org, DENPASAR – Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya mendukung industri kreatif tanah air melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini Bank Mandiri meluncurkan inisiatif baru untuk memperkuat kelompok tenun tradisional di Bali, Lombok dan Kupang, yang diharapkan mampu membawa produk tenun lokal Indonesia ke kancah internasional.
SEVP Corporate Relations Bank Mandiri, Wisnu Trihanggodo menegaskan, Bank Mandiri berkomitmen penuh mendukung pengembangan industri fashion lokal, khususnya melalui pemberdayaan kelompok tenun tradisional.
“Kain Bali, Lombok, dan Kupang mempunyai kekayaan budaya dan nilai seni yang luar biasa. Kami melihat potensi yang besar untuk mendongkrak produk ini agar mampu bersaing di pasar global. Kami berharap dengan adanya pelatihan dan sarana prasarana apa yang kami tawarkan dapat membantu. membantu untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas perajin,” kata Visnu, Sabtu, di kompleks Garda Visnu Kikana (GWK) di Bukit Ungasan, Bali (16/11/2024) tadi malam.
Dalam inisiatif ini, empat kelompok pemenang dari Lombok, Bali dan Kupang didukung Bank Mandiri untuk mengembangkan industri kreatif masing-masing. Antara lain Koperasi Produsen Cipta Wastra Sundara di Bali yang menghimpun 63 penenun dari sembilan kabupaten, mendapat pendampingan dari dua kelompok, Rumah BUMN di Kupang, yakni Kelompok Tenun Anna Sabo Ekat yang beranggotakan 30 orang dan Kelompok Tenun Ayo Topas. dengan anggota kelompok sebanyak 14 orang dan Kelompok Usaha Bersama Tenun Nyalkok asal Lombok Timor yang terdiri dari 13 perusahaan.
Wisnu menjelaskan, Bank Mandari juga memberikan pelatihan khusus untuk memperkuat keterampilan menenun serta membekali penenun dengan berbagai sarana dan prasarana seperti mesin jahit, mesin rajut, bahan baku benang, pewarna dan peralatan pembantu lainnya. Tujuan dari dukungan bank berlogo pita emas ini adalah untuk mendorong berkembangnya industri kreatif lokal dan memberikan peluang bagi produk Indonesia untuk lebih dikenal di luar negeri.
“Kami ingin memberikan kesempatan kepada petani lokal untuk mengembangkan, berinovasi dan memasarkan karyanya secara internasional,” jelas Wisnu. Pemberdayaan ini, lanjutnya, merupakan langkah nyata Bank Mandir dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang pekerjaan layak dan pembangunan ekonomi, sejalan dengan Tujuan 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).
BMRI dengan kode terbitan bank tersebut menambahkan, dukungan tersebut merupakan bagian dari fokus perusahaan sebagai badan usaha milik negara terhadap pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Dengan memfasilitasi peningkatan kualitas produksi, Bank Mandiri berharap tekstil Bali, Lombok, dan Kupang dapat menjadi identitas fashion Indonesia yang mengekspresikan kekayaan budaya lokal.
Program TJSL Bank Mandiri diharapkan tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, namun juga menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkelanjutan. “Dengan dukungan ini, kami ingin menciptakan lebih banyak peluang bagi para wirausahawan kreatif, menginspirasi mereka untuk terus berkarya dan membawa produknya ke pasar yang lebih luas,” ujarnya.