jahangircircle.org, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berharap dapat mencapai target pertumbuhan kredit tahunan sebesar 16-18 persen pada akhir tahun 2024. Direktur Keuangan dan Strategi Sigt Prasto menjelaskan fokus utama perseroan akan bergerak ke sektor-sektor menjanjikan seperti pertanian, peternakan besar, telekomunikasi, dan industri makanan dan minuman.
“Strategi kami adalah mendorong pertumbuhan sektor-sektor yang mampu menahan stabilisasi, terutama ketika likuiditas semakin ketat dan biaya pendanaan meningkat,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar, Rabu (30/10/2024).
Bank Mandiri berkomitmen menjaga profitabilitas dengan meningkatkan platform digital seperti Copra dan Livin, tambah Sigt. Tercatat hingga kuartal III tahun 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan pinjaman senilai Rp1.590 triliun atau meningkat 20,8 persen year-on-year. Peningkatan tersebut ditopang oleh saham korporasi yang mencapai Rp581 triliun, serta pinjaman korporasi (KUR) yang tercatat sebesar Rp32,2 triliun.
Bank Mandiri juga akan terus fokus pada peningkatan kas dan menjaga likuiditas pada tingkat optimal. “Kami memiliki kapasitas yang kuat dalam menyerap likuiditas, dengan pertumbuhan DPK mencapai 14,9 persen, melampaui pertumbuhan industri yang hanya 7,04 persen,” ujarnya.
Untuk menjaga likuiditas yang lebih baik, perseroan siap menjajaki opsi seperti menerbitkan Euro Medium Term Notes atau Green Bonds. “Kami masih memiliki sisa platform sebesar USD 2,9 miliar dalam medium-term note euro dan IDR 5 triliun dalam green bond,” tambahnya.
Bank Mandiri juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan kredit berkelanjutan, khususnya di sektor energi terbarukan. Hingga September 2024, portofolio berkelanjutan perusahaan terus tumbuh, mencerminkan upaya berkelanjutan dalam mengelola risiko secara cermat dan menjaga kualitas aset.
“Rasio kredit bermasalah kami tetap terjaga di angka 0,97 persen, lebih rendah 39 basis poin YoY,” kata Sigt.