Republic.co.id, Jakarta – Sekretaris – Jenderal Asosiasi Mode Dokter Indonesia (HIFDI) Dr. Ir. Putro Muhammad menyatakan keprihatinan tentang kasus -kasus kekerasan yang dialami oleh Muhammad Lutfi, kepala Koas di Universitas Sri Wijaya. Penganiayaan yang dimotivasi oleh masalah jadwal pada akhir tahun ini dilakukan oleh asisten orang tua dari salah satu peserta KOA dengan inisial LA.
Baca Juga : Penyakit yang Mengintai Saat Musim Hujan, Tingkatkan Imunitas Supaya Enggak ‘Ambruk’
Dr. Putro menekankan pentingnya memperkuat perlindungan hukum terhadap kampus dan lembaga pemerintah terhadap dokter atau COA muda. Alasannya adalah bahwa Dr. Koas juga terlibat dalam layanan rumah sakit.
“Jadi, saya pikir perlindungan hukum harus dilakukan, terutama untuk staf medis, meskipun ini adalah KOAS, tetapi mereka juga terlibat dalam layanan ini,” kata putro, ketika kontak menghubungi Republic.co.id, Senin (16.12.2024).
Dr. Putro juga mendorong kampus dalam kasus ini untuk membuat solusi bentrok antara dokter Koas. Selain itu, kampus juga dianggap sebagai penciptaan pengetahuan tentang mengelola konflik terhadap dokter COA jika perlu.
“Keterampilan manajemen konflik yang tidak pernah ada. Sejauh ini, akses hanya akademis. Koas adalah jembatan untuk memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, itu harus dilengkapi dengan manajemen konflik. Ini penting untuk digarisbawahi karena setelah semua lembaga pendidikan mereka harus berperan,” kata Dr. Putro.
Dr. Putro menekankan bahwa dalam hal ini, orang tua tidak boleh memiliki gangguan dalam profesi internal. Menurut Putro Doctor, masalah jadwal Piket harus dapat dipecahkan pada tingkat profesional.
“Maken Ons Zeker Count Zorgen via Dit Problem. Bovendien, Gerelateerd Aan de Interventionie Van Familie, Dit Een Zorg Arts, Dussijs Oppos, Dussijs Oppos, Dussijs Vans de Arts, Decblelios Opblet Version. “Said Arts,” Said Arts, “Said Arts,” Said Arts, “Arts Said,” Arts Said, “Arts Berkata, “kata seni,” kata seni, “
Baca Juga : Makanan Terbaik yang Direkomendasikan untuk Penderita Stroke
Koas, juga dikenal sebagai dokter atau rekanan muda, adalah mahasiswa kedokteran yang melewati fase pendidikan klinis. Pada tahap ini, mereka mempraktikkan ilmu kedokteran secara langsung sebagai langkah terakhir sebelum mereka mendapatkan status resmi seorang dokter.
Asisten F -A pertama saat ini ditunjuk dicurigai setelah kelanjutan Muhammad Lutfi, kepala Koas di Universitas Sriwijaya, Palembang. Tanggal yang diduga melanjutkan masalah negara korban dalam jadwal seorang anak yang merupakan siswa yang lebih muda di inisial LA.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pemukulan terjadi di sebuah kafe di Palembang, di mana Lutfi memenuhi permintaan SM, Mrs. La, untuk bertemu dan membahas skema KOAS. Berdasarkan hasil penelitian, diduga dia dibedakan untuk mengintimidasi LUTFI. Namun, Lutfi dan teman -temannya diam. Tanggal yang dianggap sebagai sikap yang tenang secara kasar. Dia memukul emosinya bahwa Lutfi telah memasuki kepala beberapa kali.