jahangircircle.org, MALANG — PT PLN (Persero) terus mendukung proyek pemerintah untuk menurunkan stunting, salah satunya melalui proyek Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Zero Stunting yang diluncurkan di Desa Karangats, Kecamatan Sambarbukung, Malang, Timur Jawa. Program ini bertujuan untuk menjamin akses terhadap gizi, khususnya bagi anak-anak stunting.
Program zero stunting Eggcellent di Karangkates bertujuan untuk memajukan masyarakat dengan memberikan 2.000 butir telur ayam kepada kelompok masyarakat di desa tersebut. Telur dari ayam-ayam tersebut dibagikan secara gratis kepada 250 anak kurang mampu setiap hari selama 6 bulan dan selebihnya akan membantu kelompok ternak tersebut untuk mandiri secara ekonomi.
Hermin, salah satu warga Desa Karangates menyambut baik acara tersebut. Ia dengan antusias menginformasikan bahwa melalui proyek ini, masyarakat desa akan dapat mencapai kemajuan dan memenuhi kebutuhan pangan mereka.
“Bayi saya sekarang sudah terbiasa mengonsumsi protein harian dari telur ayam kampung, yang sangat bermanfaat untuk kecukupan gizinya,” ujarnya.
Bersama Hermine, Plt. Bupati Malang Didik Gadot Subroto mengapresiasi upaya PLN dalam mengurangi keterbelakangan pembangunan di wilayahnya.
“Ini adalah bantuan kemanusiaan. Warga membantu pendapatan dari penjualan telur, membantu anak-anak makan makanan bergizi, dan membeli telur dengan harga murah. Kami berterima kasih kepada PLN dan berharap proyek ini terus berlanjut. Gangguan yang ada dapat kita atasi. memberikan dampak yang signifikan,” ujarnya.
Direktur Utama PLN Dharmawan Prasojo menjelaskan pada tahun 2024, PLN membantu 1.533 anak di seluruh Indonesia melalui program stunting. Program yang dilaksanakan antara lain pemberian makanan tambahan pada anak, pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan anak, antropologi dan pendidikan kesehatan.
“Pendekatan perubahan yang komprehensif tidak hanya mencakup pendidikan gizi dan suplementasi gizi. PLN bekerja sama dengan yayasan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) berpengalaman untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui proyek yang menciptakan ekonomi sirkular,” ujarnya.
Dharmawan menambahkan, program Eggcellent Zero Stunting di Desa Karangkates telah menciptakan ekonomi sirkular di wilayah tersebut, yang diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak yang lebih luas kepada masyarakat. Sejak dimulai pada Juli 2024, proyek ini telah melatih 40 pekerja desa yang bertugas mengawasi keberlanjutan proyek, seperti distribusi telur dan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap anak-anak.
“Bantuan ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp1,8 juta per hari bagi kelompok masyarakat yang bergerak di bidang peternakan. Pendapatan ini akan digunakan untuk biaya pakan ternak, pemeliharaan dan keberlanjutan proyek,” lanjut Dharmawan.
PLN meyakini program Zero Stunting Eggcellent akan menjadi model berkelanjutan dan memberikan dampak signifikan terhadap penurunan stunting di berbagai wilayah Indonesia. Program ini akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa anak-anak yang berpartisipasi dalam program ini mengalami kemajuan.
Selain anak-anak, telur hasil proyek ini juga akan dijual dengan harga subsidi kepada masyarakat miskin di sekitar desa, dengan harapan dapat meningkatkan konsumsi pangan masyarakat secara keseluruhan, kata Dharmawan.