jahangircircle.org, JAKARTA — Penderita penyakit jantung kerap disarankan membatasi aktivitas fisik. Meski demikian, bukan berarti mereka harus menghentikan aktivitas olahraga sepenuhnya. Padahal, olahraga ringan seperti jalan santai dan bersepeda dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung.
Melalui latihan ini, penderita penyakit jantung dapat mengontrol energi dan pengeluaran energinya. “Ketika ada olahraga berat seperti sepak bola, dikhawatirkan orang tersebut tidak mampu mengatur energi egonya untuk memaksakan diri bermain sehingga jantungnya tidak bisa terkontrol,” kata Jantung & Darah Eka Hospital Cibubur. ahli perahu Zakky Hazami di Tangerang, Sabtu (28/9/2024).
Ia mengatakan, jalan santai kini sudah menjadi olahraga yang digemari semua kalangan. Oleh karena itu, sangat baik bagi penderita jantung untuk menjaga kesehatannya, terutama mengatur energi yang dikeluarkannya.
“Banyak orang yang crash saat berolahraga karena tidak mengukur energi yang dikeluarkan dan dimiliki. Sebaiknya lakukan olahraga ringan atau ringan sebelum memilih olahraga berat demi kesehatan dan keselamatan,” ujarnya.
Dijelaskannya, jantung merupakan organ penting dalam tubuh yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Masalah jantung, seperti penyakit jantung koroner atau kondisi lainnya, dapat menyebabkan masalah serius pada fungsi tubuh. Intervensi adalah salah satu cara untuk mengambil tindakan efektif untuk mengatasi masalah ini.
Intervensi adalah metode memasukkan selang plastik atau kateter ke dalam jantung melalui pembuluh darah dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis penyakit atau mengobati penyakit atau kondisi jantung. Ada beberapa yang termasuk dalam kategori intervensi jantung, antara lain pemasangan stent untuk penyakit arteri koroner, pemasangan alat pacu jantung, dan penghentian jalur listrik abnormal pada jantung, septum atrium, yang berfungsi untuk menutup kebocoran atrium pada penyakit jantung bawaan.
Penggantian katup atau pelebaran katup sempit/katup balon pada penyakit katup jantung. Stent atau balon pada penyakit pembuluh darah perifer/perifer, ujarnya.
Zakky Hazami mengatakan, cara mengetahui sejak dini adanya kelainan jantung adalah dengan mudah lelah dan nyeri dada atau sesak yang hilang saat istirahat. “Ketika seseorang memasuki usia empat puluhan bagi pria atau menopause bagi wanita, sebaiknya lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan jantung,” ujarnya.
Di sisi lain, tips menjaga kesehatan jantung antara lain dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, berhenti merokok, mengurangi makanan tinggi kolesterol, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal. “Penderita darah tinggi juga disarankan untuk mengonsumsi obat hipertensi,” ujarnya.