jahangircircle.org, BANDUNG – Orang tua diimbau tidak mengkritik anak yang mulai menemukan bakatnya di bidang seni. Reti Oktania, psikolog anak di klinik tersebut, mengatakan hal tersebut dimaksudkan agar tidak mengganggu kecerdasan anak.
“Ketika orang tua mendampingi anaknya berkreasi, kita harus memperhatikannya, tapi jangan mencela, jadi kalau kita lihat anak mulai kreatif, dukung saja,” kata Reti saat ditemui Toyota Dream Car ke-17 di media. Upacara Penghargaan Lomba Seni Rupa (TDCAC) di Traffic Park, Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/5/2024).
Psikolog jebolan Universitas Indonesia ini mengatakan, orang tua seringkali mengharapkan keterampilan anaknya baik dan sering mengkritik pekerjaan anaknya. Bagi anak-anak di bawah usia 14 tahun, Retty mengatakan orang tua hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi berbagai bidang, baik seni maupun bidang lainnya.
Anak-anak bisa mencari inspirasi dimana saja, mulai dari apa yang terjadi di sekitarnya hingga media digital sebagai sumber referensinya. Seni juga bisa menjadi terapi bagi anak-anak yang belum yakin bagaimana mengekspresikan diri secara verbal, sehingga bisa terhindar dari masalah kesehatan mental di masa dewasa.
“Seni memiliki unsur penyembuhan, sehingga ada perasaan emosional yang tidak bisa kita ungkapkan melalui karya, seni, atau tulisan. “Ciptaan setidaknya menenangkan kita dan menyampaikan perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ujarnya. .
Reti berpesan kepada para orang tua untuk menurunkan harapan agar karya anaknya bagus jika mencoba mengikuti lomba seni dan tidak ingin anaknya menang. Dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengubah kecerdasannya sesuai dengan usianya, orang tua dapat mengetahui bakat anak dan meningkatkan semangatnya untuk berusaha bersaing.