Republika.com, Jakarta -Clin dan perilaku sehat dianggap sehat, terutama untuk pencegahan diare selama musim hujan. Selama musim hujan, diare meningkat sebagai akibat dari beberapa faktor.
Istana dapat menjadi cahaya bakteri dan virus di mana -mana yang menyebabkan diare, seperti E coli dan rotavirus. Siapa pun yang melarikan diri memiliki potensi untuk mencemari sumber air bersih, sumur dan tempat dan wilayah. Juga, kelembaban tinggi mendukung pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam makanan.
Profesor Kedokteran Internal, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Profesor Ari -kiam Siam, menyebutkan pentingnya menjaga perilaku yang jelas dan sehat untuk mencegah diare selama musim hujan. Dia mengatakan di jaket ferial, dia berkata: “Biasanya diare dapat dilakukan dengan hal -hal biasa ketika Anda mulai mencuci tangan sambil makan dan kemudian menyimpan sumber makanan dan sumber air.
Menurutnya, selama musim hujan, karena sistem resistensi telah menurun dari hari ini, ketika patogen memasuki tubuh, salah satunya adalah diare. Dia mengatakan survei kesehatan ski pada tahun 2021, yang menunjukkan bahwa tren diare di semua usia Indonesia telah mencapai 5,5 persen dan tim, di atas usia 75, adalah populasi yang paling umum sebesar 8,5 persen.
Namun, beban global data penyakit 20 2016 telah menerbitkan diare dalam sepuluh penyakit teratas, termasuk beban kesehatan tertinggi di seluruh dunia. Sekretaris Jenderal Administrasi Gastroenterologi Indonesia (PGI) Dr. Hasan Mullah, SPPD, KG, secara individual mengatakan bahwa meskipun ada berbagai upaya perlawanan, keberhasilan masih menghadirkan berbagai hasil untuk mengurangi prevalensi dan kematian penjahat.
Dia mengatakan bahwa menggunakan teknologi diagnostik adalah penting, terutama mereka yang menderita diare akut untuk memfasilitasi pengobatan. Beberapa kanker, HIV/ AIDS, autoimun, dan gangguan kronis lainnya sering mengalami diare akut dan bahkan menjadi infeksi yang berkelanjutan sehingga membutuhkan diagnosis diagnosis lebih khusus, Hassan menjelaskan.
Dengan teknologi diagnostik terbaru, Hasan mengatakan bahwa menentukan patologi diare akan membuatnya lebih mudah sehingga perawatan yang tepat dapat dilakukan. Hassan mengatakan bahwa hanya penggunaan kelebihan antibiotik dengan pasien diagnostik yang tepat tidak dapat menghindari penggunaan diagnostik yang tepat.
“Saat ini, tes diare atau sindrom ditemukan dalam katalog elektronik, yang memudahkan rumah sakit yang benar -benar diperlukan untuk pasien tambahan pada pasien,” katanya.